Rabu, 13 Agustus 2014

Situs Peternakan Pangkep: Cara Beternak Ayam Kampung Sederhana_0237576667

Situs Peternakan Pangkep: Cara Beternak Ayam Kampung Sederhana_0237576667: Beternak Ayam Kampung Beternak Ayam Kampung dengan sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak siste...

Penyakit Kambing Ettawa_27585986908709



Beberapa Penyakit Kambing Etawa
·   http://www.kambingetawa.org/wp-content/themes/newstimes/images/subscribe_rss.png
Tags
kambing etawa Berikut ini saya memaparkan beberapa macam penyakit ringan yang sering dijumpai pada Kambing Etawa, serta penanganan berdasar pengalaman para peternak di daerah sentra kambing etawa ini berasal, biasanya juga mendapati penanganan yang cukup sederhana dan mudah diatasi oleh para peternak itu sendiri .
walaupun pada beberapa penyakit berat atau kelainan pada kambing etawa memang kadang membutuhkan obat obatan yang harus di beli serta merujuk bantuan dokter hewan.
Disini saya sampaikan beberapa macam obat alami dan pengobatan sederhana  yang sering dilakukan oleh para peternak apabila kambing etawa mengalami beberapa penyakit ringan.
Tidak jarang kambing etawa sering terserang beberapa penyakit pada bagian tubuh kambing etawa baik di luar ( kulit) maupun dalam tubuh kambing itu sendiri.
Penyakit ini bisa menyerang kambing etawa pada saat cuaca kurang baik serta adanya penurunan daya tahan tubuh kambing etawa, ternak biasanya mudah sekali terserang penyakit mata.
Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan dengan  daun sirih, garam dan air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup mengambil 3 lbr daun sirih, kemudian dituangkan air panas kedalam gelas yang dicampur oleh garam, setelah air garam bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita kompreskan ke bagian mata kambing etawa yang terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali sehari selama 2 hari .
Penyakit ini kadang juga menyerang kambing etawa dan biasanya jiga disertai pilek atau semacam flu, pada penyakit ini kambing biasanya susah bernafas dan sering batuk batuk layaknya manusia, penyakit batuk pada kambing etawa kadang terjadi karena makanan hijauan yang agak basah terkena air hujan yang berlebihan.
Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras kencur, sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk dicampur dengan beras kemudian dikasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing etawa yang sakit setelah seduhan beras kencur tersebut dingin.
Penyakit cacingan hampir selalu dijumpai oleh setiap kambing etawa karena faktor makanan yang biasanya membawa benih cacing kedalam perut kambing etawa.
Untuk pengobatan penyakit ini biasanya para peternak melakukan tindakan preventif setiap 3 bulan dengan memberikan minuman campuran temu hitam  dengan gula merah, jika kurang nafsu makan kita juga bisa gunakan temu ireng dicampur dengan garam sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing etawa yang terserang cacingan cukup parah hingga kurus sekali sebaiknya diberikan makanan daun jimitri untuk beberapa hari.
Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit kaki, kepala dan sebagian tubuh kambing ettawa, jenis penyakit ini mudah sekali menular pada kambing yang lain.
Untuk pengobatan dan penangananya pertama sebaiknya pisahkan kambing etawa yang sakit gatal ini dengan kambing yang lain kemudian pengobatanya kita bisa ambil bebara butir lirang, oli bekas di campur dengan minyak goreng dan garam, ditumbuk sampai halus dan dioleskan ke bagian yang gatal dan sakit, lakukan beberapa kali hingga luka kurap mengering.
Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat menyusui anak kambing kadang sering juga kita jumpai.
Untuk mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih dicampur dengan garam, kita tumbuk halus dikasih air hangat lalu buat ngompress bagian yang sakit .
Penyakit ini paling sulit untuk bisa diobati namun ada bebarapa cara untuk pencegahan, yaitu dengan cara  melakukan prefentif salah satu cara memotong plasenta yang basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya dengan kunyit dengan tujuan agar tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui ujung plasenta ini.
saya telah membahas tetanus pada tulisan berikutnya.

Penyakit Diare /Mencret
Penyakit ini juga kadang menyerang kambing etawa yang biasanya disebabkan makanan sejenis yang berlebihan atau karena kambing memakan hijauan makanan ternak yang berupa daun yang masih terlalu muda  yang berlebihan.
Untuk mengatasi penyakit Mencret pada kambing etawa cukup menggunakan mahkota dewa, jika didaerah anda tersedia buah mahkota dewa itu bisa kita gunakan untuk obat mencret, cara nya adalah dengan mengiris iris beberapa buah mahkota dewa kemudian campukan dengan garam serta air panas, sesaat setelah dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut, jika di daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi makanan kambing dengan mencampur daun jambu biji yang dicampur dengan garam secukupnya.
Nah itu beberapa penyakit ringan pada jenis kambing etawa mudah mudahan bermanfaat

Selasa, 12 Agustus 2014

Cara Beternak Ayam Kampung Sederhana_0237576667


Beternak Ayam Kampung
Beternak Ayam Kampung dengan sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :

1.    Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara :
a.       Membeli DOC ayam kampung
b.      Menetaskan sendiri, baik secara alami atau dengan mesin penetas
Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

2.    Pakan
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak. Pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolisme (EM) sebesar 2500 Kkal/Kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
·         7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
·       19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
·       34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
·       47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
·     58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
·       66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
·       72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
·       74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin + anti biotik.
3.   Perkandangan
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar             antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.


4.   Manjemen Pemeliharaan
 Manajemen pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1.    Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
2.    Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
3.    Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat
Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. 

5.   Pengendalian Penyakit
“Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Tindakan pencegahan penyakit antara lain : Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya.
Beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :
a. Tetelo (ND)
Penyebab : virus RNA
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada
b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih disekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada

c.   Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing
d. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab :  Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus.
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang.
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, necterramycyn atau lainnya.
e.   Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab : protozoa Eimeria sp
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer berwarna coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : sanitasi dan sirkulasi udara yang baik dan
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya.

6.   Pasca Panen dan Pemasaran
Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp. 19.000 – Rp. 22.000/ekor di tingkat peternak.

7.   Pengelolaan Produksi
Produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasanya usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

 
 Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih baik. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama.